Rabu, 12 Februari 2014

DAILY SELF PRACTICE

  SUMBER : KSH INKADO JATENG
 
1.  Cara Berlatih Kuda Kuda
 Ketika kita belajar Beladiri, maka kita pasti akan belajar berlatih kuda2. Tidak perduli baik seorang pemula maupun senior sekalipun dalam beladiri dituntut untuk berlatih terus belajar dan berlatih kuda2. Kenapa kita perlu mempelajari dan berlatih kuda2 secara terus menerus? Karena beladiri tanpa kuda-kuda ibarat rumah tanpa pondasi.Karena hampir seluruh beladiri mempunyai kuda-kuda, baik kuda-kuda umum maupun kuda-kuda khusus. Sedemikian pentingnya kuda-kuda bagi beladiri khususnya Karate maka pelajaran mengenai hal ini sudah harus mulai dilatih dengan serius pada tingkat dasar.
Banyak ragam metode untuk menguatkan kuda-kuda, misalnya dengan berdiam diri dengan posisi kuda-kuda dengan waktu yang lama. Di beladiri tertentu bahkan terdapat jurus khusus untuk menguatkan kuda-kuda, semakin tinggi tingkatan maka penguatan kuda-kuda dapat ditingkatkan dengan menggunakan beban. Metode yang juga sangat penting adalah dengan memperbanyak lari, sebaiknya lari ini tidak hanya dilakukan di tanah datar, tetapi juga dilakukan di tanah mendaki, menurun atau bergelombang. Dengan latihan seperti ini maka kaki akan semakin kokoh menapak disegala posisi karena ketika bertarung kita tidak sepenuhnya dapat menentukan lokasi pertempuran, misalnya kita hanya mau bertarung di daerah datar atau daerah yang berumput saja. Latihan kuda-kuda akan semakin bagus untuk dilatih di daerah yang licin atau daerah yang statis
misalnya di atas perahu, metode penguatan yang lain adalah dengan cara berlatih di laut dengan menahan hantaman ombak, jenis latihan ini harus hati-hati karena kalau belum kuat dan tidak didampingi rekan latihan bisa membawa petaka yaitu terseret ombak laut. Yang sedikit lebih aman adalah dengan berlatih di bawah air terjun dengan cara menahan diri dari terjangan air terjun. Dan masih banyak lagi metode untuk menguatkan kuda-kuda,
Kuda-kuda mempunyai fungsi yang sangat esensial dalam setiap serangan, pertahanan maupun langkah hindaran, dimana semua gerakan ini terangkum dalam jurus (KATA) yang sudah formulasikan dalam setiap tingkatannya. Tanpa kuda-kuda yang kokoh maka serangan akan menjadi lemah karena tidak adanya penopang yang kuat, demikian juga ketika menahan serangan, tanpa kuda-kuda yang kokoh maka akan mudah robohlah pertahanan kita dan ketika melakukan langkah hindaranpun keberadaan kuda-kuda sangat diperlukan, karena tidak mungkin langkah hindaran ini dapat dilakukan dengan lincah dan cepat tanpa adanya kuda-kuda yang kokoh.
2.  Cara Berlatih Pukulan
Pada tingkat awal, jurus pertama yang diperkenalkan dalam Karate adalah Tsuki (pukulan). Cukup banyak jenis pukulan yang diajarkan, mulai dari pukulan lurus (choku tsuki) , Pukulan pisau tangan (Shuto Uchi), pukulan melebar U (Yama tsuki), pukulan tinju ke atas (Tate Tsuki) dan lain-lain. Jenis pukulan akan semakin bertambah banyak pada tingkatan selanjutnya. Dalam tahap pengenalan pukulan, hal pertama yang diajarkan pembimbing adalah bagaimana memukul dengan benar, dimulai dari cara menggenggam, perputaran gerakan, posisi tangan ketika memukul dan juga cara penyaluran tenaganya. Setelah bentuk dari pukulan benar maka masuk ketingkat berikutnya yaitu meningkatkan kekuatan, kecepatan serta ketepatan dalam mempergunakan pukulan dalam berjurus (KATA) maupun bertanding (KOMITE).
Melatih pukulan sebenarnya bukan sesuatu yang sulit, karena struktur tangan yang pendek dan sendi yang sangat elastik sehingga tidak memerlukan senam khusus untuk membuat tangan menjadi lentur, hal ini sangat berbeda ketika melatih tendangan karena perlu senam khusus untuk mendapatkan kelenturan. Beberapa hal penting ketika melatih pukulan adalah menggenggamlah dengan benar, karena sering sekali hal ini kurang diperhatikan. Jika anda terbiasa mengendurkan genggangam, sehingga tenaga lebih banyak terletak di lengan maupun di tungkai tangan. Bahaya lain dari kebiasaan tidak mengggenggam dengan baik adalah ketika memukul dalam turgul akan mengalami cidera, misalnya jari keseleo atau tangan bengkak karena tidak kuat menahan benturan. Tahap kedua setelah dapat melakukan pukulan dengan benar adalah melatih kekuatan. Sebagai alat tambahan untuk menambah kekuatan pukulan bisa juga dipakai:
  • Sandsack, berupa target yang diisi dengan bubuk kayu atau potongan karet.
  • Beras/gabah, pasir atau bahkan pasir panas, alat ini digunakan untuk tingkat lanjutan dengantujuan  untuk memperkuat jari tangan, sehingga ketika menggunakan jurus yang memerlukan cakar, jari, tapak dan lain-lain akan tetap dahsyat hasilnya.
  • Lilin yang juga bisa dijadikan target keberhasilan pukulan, pukullah lilin dari jarak sekitar 5 cm, apabila lilin padam maka pukulan kita sudah lumayan baik, dan untuk seterusnya tambahkan jarak pukulan dari lilin, dari 5cm, menjadi 7 cm, 10 cm dan seterusnya.
  •  Kayu/papan (Makiwara), yaitu satu papan kayu berukuran 4 x 4 inci dengan panjang 8 kaki yang ditanam ke dalam tanah kira 3 s/d 4 kaki, dengan target menggunakan bantalan jerami, atau bantalan yg diisi busa padat dan dilapisi oleh kalaf atau kulit yang tebalnya sekitar 2 inci. Catatan: Seorang pemula dalam Karate sebaiknya berlatih memukul Makiwara, dari berbagai posisi (Seiken, uraken, hiji, shuto), minimal 100 kali perhari. Setelah tiga sampai enam bulan berlatih, sebaiknya ditingkatkan sampai rata-rata 300 kali perhari dengan berbagai posisi. Jika anda terus berlatih dengan cara ini setiap hari selama setahun, anda akan cukup kuat untuk memukul jatuh siapapun dengan mudah dengansatu pukulan. Latihan ini akan mengembangkan tenaga (power), kecepatan(speed) dan kekuatan (strength); bagaimanapun, ini hanyalah salah satu metode latihan dalam Karate. Cara ini telah lama dipakai oleh para Master-master Karate terdahulut erutama oleh Master Ginchin Funakoshi pendiri aliran karate shotokan, tetapi lain halnya dengan Master Masutatsu Oyama pendiri aliran Karate Kyokushinkai ia merasa latihan dengan menggunakan Makiwara adalah bukan suatu cara metoda latihan yang terbaik. Berikut adalah kutipan dari pernyataan Oyama dalam bukunya “ what is karate” terbitan tahun 1963:”  Sungguh, latihan memukul Makiwara berguna untuk memperkuat pergelangan dan kepalan; bagaimanapun,  latihan dengan memukul sesuatu yang keras akan memperlambat pengembangan kecepatan.
  • Metode latihan baru dimana bukannya Makiwara, melainkan sebuah spon tebal yang digunakan. Training dengan spon tidak hanya mengembangkan kekuatan pergelangan, tapi kecepatan akan meningkat pula. Metode yang sama dapat digunakan juga untuk latihan Tendangan. Cara lain untuk meningkatkan kecepatan adalah menusuk dan memukul dengan kepal tangan pada selembar kertas yang tergantung.
  •  Kertas yang digantung seperti yang dilakukan Master Masutatsu Oyama di atas.


Tahapan ketiga adalah melatih kecepatan, dalam tahap ini biasakan melatih pukulan dengan cara beruntun, dimulai dari dua kali beruntun , tiga kali dan semakin lama semakin banyak pukulan beruntun. Dalam tahap ini juga sudah mengkombinasikan sasaran pukulan maupun jenis pukulan, sasaran bawah tengah atas dan jenis pukulan lurus. Dengan cara melatih kecepatan dan variasi pukulan seperti ini maka lawan sulit untuk menghindar atau menangkis pukulan kita. Cara sederhana untuk melatih kecepatan pukulan adalah dengan cara push-up dengan genggaman di samping badan bukan di depan pundak, push up ini harus dilakukan dengan agak cepat layaknya melakukan pukulan pada posisi yang benar. Sebagai tambahan dan bisa juga dijadikan target keberhasilan pukulan, pukulah lilin dari jarak sekitar 5 cm, apabila lilin padam maka pukulan kita menjadi sudah lumayan baik, dan untuk seterusnya tambahkan jarak pukulan dari lilin, dari 5 cm, 7 cm, 10 cm dan seterusnya.
 Video Berlatih Makiwara
3.  Melatih Tangkisan
Pada jurus (KATA) tahap awal, selain mempelajari pukulan juga mempelajari tangkisan dasar. Teknik melatih tangkisan hampir sama dengan melatih pukulan, bedanya adalah pada konsentrasi tenaganya. Dalam melatih tangkisan kita harus membiasakan menangkis dari segala arah, baik menangkis bawah, tengah, atas, samping maupun belakang, selain itu jangan membiasakan diri ketika turgul hanya menangkis saja, tetapi setelah sekali menangkis maka langsung diikuti dengan gerakan menyerang, Pengaturan tenaga antara menangkis dan menyerang juga perlu diatur, jangan sampai tenaga habis hanya dipergunakan untuk menangkis sehingga ketika menyerang tenaga sudah kosong. Dan untuk memperkuat tangkisan maka disarankan menggunakan alat bantu berupa kayu yang dibungkus dengan kain halus, sehingga tidak merusak syaraf, jika dalam beladiri wing chun menggunakan alat berupa boneka kayu yang bernama Mok yang Jong.
4.  Cara Berlatih Tendangan
Umumnya dalam semua beladiri cara yang simple untuk melatih power tendangan adalah dengan menggunakan media samsak. Menendang samsak  secara terus-menerus sampai goyangan samsak semakin jauh. Karena latihan itu perlu proses dan diulang terus menerus agar otot terbentuk dan terbiasa untuk menggunakan sebuah teknik.
latih pernafasanmu dengan baik dulu, kalo itu sudah bagus, semua latihan akan merasa enak dan bertenaga  kalau bisa latihan dengan beban dikaki, agar nanti kaki akan ringan untuk menghantam lawan Perbanyak latihan keseimbangan (misalnya berdiri dengan satu kaki selama 10-15 menit) agar pada saat sebelah kaki menendang, kaki sebelah yang dijadikan pijakan/tumpuan tetap stabil. Supaya lebih bertenaga, pada saat menendang fokuskan kekuatan pada bagian ujung kaki dengan posisi badan agak miring.
Untuk meningkatkan power kaki bisa melakukan threatment-threatment latihan seperti, jumping drill :
  • Berlari lari kecil dan kaki diangkat sampai dada.
  • Joging yang rutin (dengan memberi beban pada kaki)
  • Berdiri dengan satu kaki, selama 5-10 menit ulangi kembali dan tambah waktu apabila telah bisa menahan waktu yang singkat untuk berdiri satu kaki (seperti bangau tidur)
  • Berdiri di dekat tiang atau tembok dan angkat kaki setinggi mungkin dan lakukan secara rutin tetapi jangan berlebihan.
  • Menggunakan “karet Ban dalam”. Karet ban tersebut didikatkan ke pohon atau tiang ujungnya diikatkan ke pergelangan kaki. Cara ini bisa melatih Form, speed, maupun Power tendangan.
  • melakukan squat (Jongkok-berdiri, jongkok-tendang-berdiri), cara ini paling powerfull untuk melatih power kaki. Tapi jangan terlalu berlebihan dalam latihan squat karena akibatnya bisa hernis (turun berok).
  • Banyak-banyak latihan mengulang suatu teknik tendangan sampai terbiasa,
  • Menahan posisi tenadangan, misal side kick (Mawashi Geri) setelah kaki lurus kemudian ditahan selama mungkin untuk melatih otot.
 
Selain power, kelenturan kaki juga sangat mendukung untuk menunjang power tendangan. Beberapa Threatment yang bisa dilakukan untuk melatih kelenturan kaki :
  1. Cium lutut dalam posisi berdiri maupun duduk, posisi kaki tetap lurus.
  2. Posisi duduk, lurus kaki kanan-lipat kaki kiri kesamping kemudian cium lutut kan lalu ganti cium lutut kiri. Begitu seterus nya secara bergantian.
  3. Dengan melakukan latihan split, untuk latihan split jangan terlalu dipaksakan langsung dibuka lebar. Pelan-pelan dibuka sedikit demi sedikit. Split bergantian dari posisi kanan-kiri-tengah (diayun sedikit demi sedikit) kemudian tahan dalam posisi serendah mungkin sambil mencium lutut. Jangan sekali-kali langsung split lurus (dipaksa) kecuali memang sudah bisa split.
  4. Mengayun kaki lurus keatas sampai menyentuh dada.
Dalam suatu teknik tendangan yang terpenting adalah FORM/BENTUK yang benar. Tanpa Bentuk yang benar tendangan yang dihasilkan tidak akan maksimal. Bisa jadi malah kaki anda merasa sakit akibat bentuk yang salah akibat otot terpelintir, dsb. Selain berlatih menggunakan samsak dan threatment-threatment diatas  cara berlatih yang baik untuk dilakukan adalah dengan berlari dengan memberikan beban pada kaki agar kekuatan kaki menjejakkan bumi lebih berakar dan tendangan yang dilakukan lebih mempunyai power.
 
 Video Cara Melatih Tendangan Anatomi Kaki
TITIK RAWAN DALAM TUBUH MANUSIA
Target Vital  Tubuh terbagi menjadi tiga bagian: bagian atas, Bagian tengah tubuh, dan bagian bawah. Setiap bagian berisi target penting.
  • Bagian Atas Tubuh  termasuk kepala dan leher, ini adalah daerah sasaran paling berbahaya.
  1. Kepala bagian atas adalah tulang Tengkorak yang lemah dimana tulang tengkorak frontal bergabung. Sebuah hantaman yang kuat menyebabkan trauma pada rongga tengkorak, dan mengakibatkan ketidaksadaran dan perdarahan. pada serangan berat dapat mengakibatkan kematian.
  2. Dahi. Pukulan kuat dapat menyebabkan whiplash, sebuah pukulan keras dapat menyebabkan pendarahan otak dan kematian.
  3. Pelipis  Tulang tengkorak lterletak arteri dan saraf besar berada dekat dengan kulit. Sebuah hantaman kuat dapat menyebabkan ketidaksadaran dan gegar otak. Jika arteri terputus, maka perdarahan besar yang dihasilkan akan mengkompesi otak, dan menyebabkan koma dan atau kematian.
  4. Mata. Sebuah tusukan kecil di mata menyebabkan air mata akan keluar dan tidak terkendali bisa mengakibatkan penglihatan kabur. Sebuah tusukan kuat dapat menyebabkan kebutaan sementara, apabila tusakn yang sangat kuat mampu mencungkil mata karena  jika jari mampu menembus tulang tipis di belakang mata
  5. Telinga. Sebuah pukulan keras untuk telinga dengan tinju terkepal bisa menyebabkan  pecah gendang telinga dan dapat menyebabkan gegar otak.
  6. Hidung. Setiap pukulan ringan sekalipun dengan mudah dapat mematahkan tulang hidung tipis, menyebabkan rasa sakit yang hebat.
  7. Di bawah hidung. Pukulan ke pusat saraf, yang dekat dengan permukaan bawah hidung, dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat  dan mata berair.
  8. Rahang. Sebuah pukulan ke rahang bisa mengakibatkan patah atau terkilir dan ika saraf wajah  terjepit terhadap rahang bawah, di satu  sisi nya bisa mengakibatkan  wajah akan lumpuh.
  9. Dagu Sebuah pukulan ke dagu dapat menyebabkan kelumpuhan, gegar otak ringan, dan pingsan. tulang rahang bertindak sebagai tuas yang dapat memancarkan kekuatan pukulan ke bagian belakang otak dimana mekanisme jantung dan pernapasan dikendalikan.
  10. Kembali telinga dan dasar tengkorak. Pukulan moderat ke belakang telinga atau dasar tengkorak dapat menyebabkan ketidaksadaran oleh efek gemuruh di bagian belakang otak. Namun, pukulan kuat bisa menyebabkan perdarahan atau gegar otak dan kematian.
  11. Tenggorokan. Pukulan kuat ke depan tenggorokan dapat menyebabkan kematian dengan menghancurkan tenggorokan. Pukulan kuat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan tersedak atau muntah.
  12. Sisi leher. Pukulan tajam ke sisi leher menyebabkan ketidaksadaran oleh shock pada arteri karotis, vena jugularis, dan saraf vagus. Untuk efek maksimal, pukulan harus difokuskan bawah dan sedikit di depan telinga. Pukulan kurang kuat menyebabkan kejang otot spontan dan rasa sakit. Sisi leher adalah salah satu target terbaik untuk untuk menjatuhkan lawan segera
  13. Kembali leher. Pukulan kuat ke bagian belakang leher seseorang dapat menyebabkan whiplash, gegar otak, atau bahkan patah leher dan kematian.
  • Bagian Tengah Tubuh . Bagian tengah membentang dari bahu ke daerah tepat di atas pinggul. Kebanyakan pukulan ke titik-titik vital di wilayah ini tidak fatal, tapi bisa serius, komplikasi jangka panjang yang terpusat padai trauma  organ-organ internal dan  cedera tulang belakang.
  1. Otot bahu dapan. Sebuah bendel  besar saraf lewat di depan sendi bahu. Pukulan kuat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan bisa membuat seluruh lengan tidak efektif bila saraf terpukul  tepat.
  2. Tulang selangka. Pukulan untuk tulang selangka bisa patah dan menyebabkan rasa sakit dan rendering lengan pada sisi fraktur tidak efektif. fraktur juga dapat memotong saraf brachialis atau arteri subklavia.
  3. Ketiak. Sebuah saraf besar terletak dekat dengan kulit di ketiak masing-masing. Pukulan untuk saraf ini menyebabkan sakit parah dan kelumpuhan parsial. Sebuah tuskan seperti pisau  ke ketiak berakibat fatal karena severs arteri utama dari hati terletak di sini.
  4. Punggung/Spine. Pukulan ke ruang tulang belakang dapat memotong tulang belakang, mengakibatkan kelumpuhan atau kematian.
  5. Puting. Sebuah jaringan besar saraf melewati dekat kulit pada puting. sebuah pukulan di sini dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan perdarahan ke pembuluh darah.
  6. Ulu Hati. Pukulan menyentak ke jantung bisa pingsan  lawan
  7. Solar pleksus. Solar plexus adalah pusat saraf yang mengendalikan sistem kardiorespirasi. Pukulan ke lokasi ini menyakitkan dan dapat lawan akan sesak nafas Pukulan yang kuat menyebabkan ketidaksadaran dan  shock ke pusat saraf. Pukulan menembus juga dapat merusak organ internal.
  8. Diafragma. Pukulan ke depan bawah tulang rusuk dapat menyebabkan diafragma dan otot-otot lain yang mengontrol pernapasan. Hal ini menyebabkan hilangnya napas dan dapat mengakibatkan ketidaksadaran karena kegagalan pernapasan.
  9. Floating tulang rusuk. Pukulan ke rusuk apung dapat dengan mudah patah karena tidak melekat pada tulang rusuk. Patah tulang rusuk pada sisi kanan dapat menyebabkan cedera internal untuk hati; rusuk retak di kedua sisi mungkin bisa menusuk atau kerusakan pada  paru-paru.
  10. Ginjal. Pukulan kuat ke ginjal dapat menyebabkan shock dan mungkin dapat menyebabkan cedera internal organ-organ ini. Sebuah hantaman ke ginjal menginduksi terjadi shock instan dan dapat menyebabkan kematian dari perdarahan internal yang parah.
  11. Abdomen bawah pusar. Pukulan kuat untuk area di bawah pusar dan di atas pangkal paha bisa menyebabkan syok, pingsan, dan pendarahan internal.
  12. Biceps. Sebuah Pukulan ke arah bisep yang kuat dapat sangat menyakitkan dan membuat lengan tidak efektif, . bisep adalah target yang sangat baik saat lawan memegang senjata.
  13. Otot lengan. Saraf radial, yang menguasai sebagian dari gerakan di tangan, melewati tulang lengan tepat di bawah siku. Serangan ke arah sini membuat saraf radial tangan dan lengan tidak efektif.
  14. Kembali tangan. Punggung tangan sensitif. Karena syaraf melewati tulang di tangan, pemukulan untuk daerah ini sangat menyakitkan. Tulang kecil di bagian belakang tangan mudah patah dan  juga dapat membuat tangan tidak efektif.
  • Bagian Bawah Bagian bawah/rendah tubuh mencakup segala sesuatu dari daerah pangkal paha ke kaki. Pemukulan  ke daerah-daerah sekitar daerah ini  jarang berakibat fatal, tetapi dapat dapat melumpuhkan.
  1. Selangkangan/Groin. Pukulan/Tendangan moderat ke selangkangan dapat melumpuhkan lawan dan menyebabkan rasa sakit. Pukulan yang kuat dapat mengakibatkan ketidaksadaran dan pingsan.
  2. Di luar paha. Sebuah saraf besar lewat di dekat permukaan di bagian luar paha sekitar empat fingerwidths di atas lutut. Sebuah hantaman yang kuat untuk wilayah ini dapat membuat seluruh kaki tidak efektif, menyebabkan lawan jatuh. Target ini sangat cocok untuk serangan/tendangan ke arah  lutut dan tulang kering.
  3. (Di dalam paha. Sebuah saraf besar melewati tulang di tengah paha bagian dalam. Pukulan ke wilayah ini juga melumpuhkan kaki dan dapat menyebabkan lawan terjatuh tendangan ke arah lutut dan tumit adalah senjata pilihan untuk target ini.
  4. hamstring. Serangan parah ke hamstring dapat menyebabkan kejang otot dan menghambat mobilitas. Jika hamstring yang dipotong, kaki tidak berguna.
  5. (5) lutut. Karena lutut adalah struktur pendukung utama tubuh, kerusakan sendi ini terjadi sangat berbahaya bagi lawan. lutut ini mudah dislokasi ketika menyerang pada sudut yang berlawanan untuk rentang normal bersama tentang gerak, terutama bila berat peluru lawan. lutut bisa dislokasi atau hyperextended oleh tendangan dan pemogokan dengan seluruh tubuh.
  6. Betis / Calf. Pukulan kuat ke atas betis menyebabkan kejang otot yang menyakitkan dan juga menghambat mobilitas.
  7. Tulang kering/Shin. Pukulan moderat untuk tulang kering menghasilkan rasa sakit yang hebat, terutama pukulan dengan benda keras. Pukulan yang kuat mungkin dapat mematahkan  tulang yang menopang sebagian besar berat badan.
  8. Achilles tendon. Sebuah Hantaman yang kuat untuk Achilles tendon di bagian belakang tumit bisa menyebabkan keseleo pergelangan kaki dan dislokasi kaki. Jika tendon yang robek, lawan yang tidak mampu.bergerak lagi.
  9. Pergelangan kaki. Pukulan untuk pergelangan kaki menyebabkan rasa sakit, jika pukulan kuat dilancarkan, pergelangan kaki bisa keseleo atau patah.
  10. Punggung kaki. Tulang kecil di atas kaki yang mudah pecah. tendangan ke arah ini akan menghambat mobilitas lawan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar