KATA PENGANTAR
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Mukbes ke VI yang diselenggarakan pada tanggal 6 April 2006 di Jakarta. Berkat
kerjasama dan saling pengertian yang baik dari semua pihak yang
mengikuti Forum tertinggi sebuah organisasi perguruan karate-do.
Musyawarah
Keluarga Besar yang diikuti Pengurus Induk, Dewan Guru maupun para
peserta dari Korda-Korda dan peninjau itu sendiri, yang hanya
berlangsung dalam 1 hari tersebut dapat berjalan dengan lancar sesuai
dengan yang direncanakan.
Hasil keputusan yang menjadi pedoman jalannya roda organisasi “ PERGURUAN INKADO” Yang akan dijalankan oleh pengurus dari tingkat pusat dan daerah.
Anggaran
Dasar dan Anggran Rumah Tangga yang menjadi pedoman kerja organisasi
bukan mustahil akan ditemuinya kekurangan yang ditemukan peda
pelaksanaan kerja. Untuk itu pedoman akan ada perubahan serta
penyempurnaan pada Mukbes yang akan dilakukan lima tahun satu kali.
Pada
kesempatan ini Pengurus menyampaikan ucapan terima kasih yang
setinggi-tingginya Khususnya kepada keluarga Prof. DR. Drs. R. Baud AD
Adikusumo selaku pendiri INKADO, para peserta Mukbes dari Korda-Korda
seluruh Indonesia dan semua pihak yang telah membantu sehingga
terselenggaranya Musyawarah Keluarga Besar INKADO ke VI.
AD / ART ini untuk menggalang persatuan dan kesatuan, memasyarakatkan olah
raga dan mengolah ragakan masyarakat serta menghubung kerjasama atas
dasar Kekeluargaan antar aliran Karate-Do diseluruh Indinesia maupun di
seluruh dunia. Dengan Karate sebagai penggerak
“ Olah Seni Jiwa Raga “ Oss!!
Jakarta, 6 April 2006.
Hormat kami,
PENGURUS INDUK INDUK INDONESIA KARATE-DO
Ketua Umum
ttd
Yorrys Th Raweyai
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BAB I
LAMBANG, BENDERA DAN LENCANA
LAMBANG
Pasal 1
Ketentuan Lambang INKADO sebagaimana diatur pada pasal 7 Anggaran Dasar mempunyai arti sebagai berikut :
1. Bentuk merupakan lingkaran :
a. Lingkaran besar melambangkan kebulatan tekad dan semangat INKADO dalam melaksanakan aktivitasnya di bidang perkaratean;
b. Lingkaran
kecil atau lingkaran Sabuk Hitam berarti inti daripada kebulatan tekad
dan semangat Karateka Keluarga Sabuk Hitam (KSH);
2. Tangan (Nukite) melambangkan awal sejarah daripada Karate dikenal dengan tangan kosong;
3. Kata INKADO adalah singkatan daripada INDONESIA KARATE DO
yang berarti jalannya Karate Indonesia yang mempunyai pengertian olah
jiwa raga karate yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi kepribadian
bangsa Indonesia;
4. Warna :
a. Merah darah melambangkan keberanian karena kebenaran;
b. Putih melambangkan kebersihan jiwa sesuai dengan falsafah karate ialah kosong/bersih;
c. Hitam melambangkan kemantapan dan kepercayaan kepada diri sendiri.
Ukuran bentuk lambang INKADO diserasikan dengan kebutuhan & keadaan.
BENDERA INKADO
Pasal 2
1. Bentuk
Bendera INKADO warna dan isinya sama dengan lambang, hanya warna dasar
dari bendera yaitu kuning keemas-emasan yang mengandung makna kejayaan
dan kebesaran, maju terus pantang mundur;
2. Ukuran bendera INKADO adalah 120 x 80 cm.
Pemakaian LAMBANG
Pasal 3
Lambang INKADO dipakai pada baju/karategi bagian muka sebelah kiri bila tidak ada atribut lain dan dipasang sebelah kanan atas atau pada bagian dada kanan yang disertai Lambang FORKI disebelah kiri;
LENCANA INKADO
Pasal 4
Lencana
INKADO, ialah tanda keanggotaan Perguruan INKADO yang menggambarkan,
bentuk dan isi lambang INKADO, terbuat dari bahan logam atau plastik
dengan ukuran garis tengah 2 (dua) atau 2,5 (dua setengah) cm. Lencana
tersebut dipasang dileher baju atau di dada sebelah kiri.
BAB II
Penggunaan Lambang Bendera
INKADO
Pasal 5
Penggunaan
Lambang Bendera INKADO harus terpancang di Dojo/Sekretariat Ranting,
Cabang, Korda dan Induk serta pada waktu upacara atau kegiatan-kegiatan
Karate di tempat lain.
Penghayatan, Pengamalan Kode Etik
Pasal 6
1. Setiap Anggota INKADO diwajibkan memahami, mengerti, menghayati sekaligus hafal SUMPAH KARATE sebagai Kode Etik Perguruan;
2. Setiap Anggota INKADO di dalam kehidupan sehari-hari wajib mematuhi, melaksanakan dan mengamalkan Isi dan Jiwa Sumpah Karate;
3. Sumpah
Karate yang merupakan landasan/dasar etika Perguruan INKADO adalah
janji luhur Anggota INKADO dalam melakukan tugas kegiatan dan
pengabdiannya selaku warga negara Indonesia yang ikut berperan serta
secara aktif dan positif di dalam pembangunan bangsa Indonesia di segala
bidang melalui Karate Do, serta merupakan pedoman sikap dan tingkah
laku bagi setiap Anggota INKADO dalam kehidupan sehari-hari.
4. Sumpah
karate diucapkan pada waktu sebelum, sesudah latihan dan pada upacara
yang diadakan oleh INKADO atau upacara-upacara lainnya yang ditetapkan
oleh Pengurus INDUK bersama Dewan Guru INKADO.
Pasal 7
SUMPAH KARATE berbunyi
KAMI BERSUMPAH
1. SANGGUP MEMELIHARA KEPRIBADIAN
2. SANGGUP PATUH PADA KEJUJURAN
3. SANGGUP MEMPERTINGGI PRESTASI
4. SANGGUP MENJAGA SOPAN SANTUN
5. SANGGUP MENGUASAI DIRI
BAB III
Hari Ulang Tahun INKADO
Pasal 8
Hari Ulang Tahun INKADO, adalah tanggal 18 Maret
Pelaksanaan
memperingati Hari Ulang Tahun di atur dan diselenggarakan oleh Pengurus
Induk, Pengurus KORDA, Pengurus Cabang dan Pengurus Ranting disesuaikan
dengan kemampuan dan keadaan masing-masing dengan berpegang teguh pada
prinsip sederhana tetapi khidmat.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Persyaratan menjadi Anggota
Pasal 9
1. Yang
dapat menjadi Anggota adalah setiap warganegara Indonesia dan
warganegara asing yang tinggal di Indonesia yang dimungkinkan oleh
Peraturan Perundang-undangan Negara Republik Indonesia;
2. Calon
Anggota minimal berumur 6 (enam) tahun s.d. 17 (tujuh belas) tahun
harus mendapat izin tertulis dari orang tua/wali, kecuali yang telah
berumur 18 (delapan belas) tahun ke atas;
3. Keanggotaan diperoleh setelah mengisi formulir yang disediakan oleh Pengurus;
4. Untuk keseragaman bentuk dan isi formulir ditetapkan oleh Pengurus Induk;
5. Apabila disuatu daerah belum ada ranting, permintaan menjadi anggota dapat diajukan kepada Cabang terdekat atau KORDA.
Pasal 10
Yang dimaksud dengan tingkat ke anggotaan INKADO sebagaimana dimaksud dalam pasal ini sebagai berikut :
1. Anggota Biasa : adalah mereka yang diterima menjadi anggota setelah mengisi formulir pendaftaran dan memenuhi persyarat-an serta disahkan oleh Pengurus Setempat;
2. Anggota Luar Biasa : adalah orang perseorangan yang telah menunjukkan darma bakti, jasa dan pengabdian yang tulus ikhlas serta tanpa pamrih demi kemajuan dan pengembangan perguruan INKADO, yang kemudian bersedia ditetapkan oleh Pengurus menjadi anggota luar biasa;
3. Anggota Kehormatan : adalah
keanggotaan yang diberikan kepada orang perorangan atau pejabat sebagai
kehormatan atas jasa-jasa kepemimpinannya dalam membantu perkembang-an
perguruan INKADO;
4. PEMBINA : adalah seorang yang bersedia dan mampu melakukan pembinaanpengembangan Perguruan INKADO;
5. PENASEHAT : adalah seseorang yang bersedia dan mampu memberi-kan nasehat baik diminta maupun tidak, untuk kemaju-an Perguruan INKADO;
6. PELINDUNG : adalah seseorang yang bersedia dan mampu melindungi Perguruan INKADO;
7. SESEPUH : adalah orang perseorangan yang disegani, berwibawa dan dihormati yang dianggap tua dalam segala-galanya.
Pembina,
Penasehat, Pelindung dan Sesepuh untuk tingkat Pusat ditentukan oleh
Pengurus Induk dan Dewan Guru, untuk tingkat KORDA ditentukan oleh
Pengurus KORDA, untuk tingkat Cabang ditentukan oleh Pengurus Cabang,
untuk tingkat Ranting ditentukan oleh Pengurus Ranting;
8. KADER INTI : adalah anggota pilihan dari tingkat Kyu sampai dengan tingkat Sho DAN (DAN I);
9. TEAM INTI : adalah suatu team yang berasal dari Anggota INKADO tingkatan Sho DAN (DAN I);
Penetapan Keanggotaan
Pasal 11
1. Penetapan keanggotaan biasa Perguruan dilakukan dengan pemberian Kartu Tanda Iuran;
2. Kartu Tanda Iuran diberikan oleh Pengurus KORDA dan penyalurannya diatur melalui Cabang dan Ranting;
3. Bentuk dan Isi Kartu Tanda Iuran ditetapkan oleh Pengurus Induk;
4. Setiap KORDA, Cabang dan Ranting wajib mempunyai suatu daftar anggota dalam lingkungannya;
Perpindahan dan Pengunduran diri
Pasal 12
1. Apabila
seseorang anggota pindah tempat, diwajibkan mendapatkan surat pindah
dari pengurus setempat untuk disampaikan kepada pengurus di tempat yang
baru;
2. Pengunduran diri sebagai anggota dengan mengajukan secara tertulis kepada pengurus setempat;
Kewajiban Anggota
Pasal 13
Setiap anggota perguruan INKADO berkewajiban :
1. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945;
2. Menjunjung tinggi nama baik dan kode kehormatan perguruan;
3. Memegang teguh rahasia perguruan dan menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara;
4. Mentaati dan mematuhi ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan-keputusan perguruan INKADO;
5. Menjunjung tinggi Dasar, Tujuan dan Usaha Perguruan dan bersama-sama melaksanakannya;
6. Menghadiri rapat-rapat perguruan;
7. Membayar uang pangkal dan uang iuran;
Hak Anggota
Pasal 14
Setiap anggota Perguruan INKADO berhak :
1. Mengajukan usul dan saran yang konstruktif melalui tingkatan organisasi ;
2. Memperoleh penghargaan perguruan berdasarkan jasa dan prestasinya;
3. Melaporkan permasalahan atau persoalan perkaratean dan organisasi yang dianggap perlu;
4. Memilih dan dipilih menjadi pengurus perguruan;
5. Mendapat bimbingan, petunjuk dalam latihan baik tekhnis, administrasi dan lain sebagainya berhubungan dengan perkaratean;
6. Mengikuti ujian kenaikan tingkat Kyu/DAN;
7. Membela diri dalam masalah yang dihadapi sampai tingkat pengurus Induk.
Pemberhentian Anggota
Pasal 15
1. Pemberhentian keanggotaan seseorang dari perguruan karena :
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri dari keanggotaan atas permintaan sendiri;
c. Dipecat oleh Perguruan karena melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Disiplin Perguruan;
2. Anggota yang dipecat berdasarkan ayat (1) huruf c di atas dapat membela diri di dalam Rapat Pengurus.
Pemecatan
Pasal 16
1. Pemecatan sementara dikenakan kepada Anggota apabila :
a. Tidak mengindahkan keputusan-keputusan serta petunjuk-petunjuk Perguruan;
b. Berulang kali melanggar ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
c. Tidak
memenuhi kewajibannya selama enam bulan berturut-turut, meskipun telah
diberi peringatan berulang kali secara tertulis oleh Pengurus;
2. Pemecatan sementara hanya diputuskan setelah
yang bersangkutan diberi kesempatan secukupnya untuk mengajukan segala
keberatannya secara tertulis ataupun lisan kepada pengurus setempat;
3. Keputusan
pemecatan sementara oleh pengurus setempat disampaikan secara tertulis
kepada anggota yang bersangkutan dan tembusannya dikirimkan kepada
pengurus Cabang dan Korda yang lebih tinggi tingkatannya;
4. Selama dalam pemecatan sementara, anggota yang bersangkutan tidak diikutsertakan dalam segala kegiatan Perguruan;
Pasal 17
1. Anggota
yang dikenakan pemecatan sementara berhak membela diri dengan
mengajukan segala keberatannya kepada Musyawarah Keluarga Besar;
2. Apabila
anggota yang bersangkutan masih berkeberatan atas keputusan sebagaimana
tersebut pada pasal 16 ayat 3, Musyawarah Keluarga Besar mengambil
keputusan terakhir dengan membatalkan/mengukuhkannya;
Tindakan yang dianggap melanggar disiplin
Pasal 18
Tindakan yang dianggap melanggar disiplin dikenakan terhadap anggota apabila:
a. Melalaikan kewajiban sebagai anggota;
b. Melanggar disiplin organisasi;
c. Melanggar keputusan dan peraturan perguruan;
d. Merugikan nama baik perguruan dan martabat perguruan;
a. Terlibat
langsung atau tidak langsung dalam suatu perbuatan yang mengancam
keamanan dan ketertiban umum lebih-lebih yang mengancam keselamatan
negara dan bangsa;
b. Merangkap anggota dari suatu perguruan Karate-Do lainnya di luar perguruan INKADO.
BAB V
LATIHAN & PEMBINAAN WASIT/JURI
Pasal 19
1. Latihan di ranting-ranting dipimpin oleh Pelatih;
2. Induk
INKADO, Korda dan Cabang mengadakan Pusat Pendidikan dan Latihan di
tempat masing-masing sesuai dengan petunjuk Dewan Guru;
3. Pelatih-pelatih
pada Pusat Latihan dan Pendidikan yang dimaksud pada ayat 2 ditetapkan
oleh Dewan Guru INKADO dengan mendengarkan/memperhatikan saran-saran
dari Pengurus INKADO;
4. Sekurang-kurangnya setiap 6 (enam) bulan sekali KORDA dan Cabang menyelenggarakan latihan bersama guna keseragaman bentuk dan tekhnik dasar Karate-Do.
5. Pembinaan Wasit/Juri diselenggarakan dengan melalui penataran di tingkat KORDA dan Induk.
BAB VI
Ujian Kyu
Pasal 20
1. Ujian
Kenaikan Tingkat/Penurunan Kyu di atur oleh Komisi Tekhnik dan
diselenggarakan oleh suatu kepanitiaan tingkat KORDA enam bulan sekali,
sebelum dan sesudahnya dilaporkan kepada Dewan Guru;
2. Ujian
Kenaikan Tingkat/Penurunan Kyu hanya dapat diberikan kepada mereka yang
telah memenuhi syarat baik tekhnis maupun administratif;
3. Peraturan pelaksanaan Ujian Kenaikan Tingkat/Penurunan Kyu ditetapkan oleh Ketua KORDA INKADO dan Team Penguji;
4. Hasil Ujian kenaikan Tingkat/Penurunan Kyu disahkan oleh Team Penguji dan diumumkan oleh Pengurus INKADO.
BAB VII
Ujian DAN
Pasal 21
1. Ujian Kenaikan Tingkat DAN dilaksanakan setahun sekali, kecuali Dewan Guru menentukan lain;
2. Mengenai pelaksanaan, tempat dan syarat-syarat ujian ditentukan Dewan Guru dengan saran Induk/Korda.
BAB VIII
IJAZAH INKADO
Pasal 22
Ijazah tingkat DAN dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Dewan Guru INKADO, sedangkan Ijazah tingkat KYU dikeluarkan oleh Pengurus KORDA setempat yang ditanda tangani Ketua KORDA dan Team Penguji dengan format yang seragam.
BAB IX
MUSYAWARAH KELUARGA BESAR INKADO
Bagian Kesatu
Musyawarah Keluarga Besar
Pasal 23
1. MUKBES INKADO yang dimaksud pasal 13 Anggaran Dasar, dipimpin oleh Ketua Dewan Guru INKADO;
2. Keputusan
MUKBES yang menyangkut perubahan Anggaran Dasar, baru berlaku setelah
disahkan oleh Ketua Dewan Guru selaku Pimpinan MUKBES;
3. Acara dan Tata Tertib MUKBES dipersiapkan oleh Panitia MUKBES dan ditetapkan oleh MUKBES INKADO;
4. Setiap Peserta MUKBES mempunyai hak bicara. Sedang yang dimaksud dengan Peserta MUKBES adalah :
a. Dewan Guru
b. Pengurus Induk INKADO
c. KORDA INKADO
5. Setiap utusan KORDA yang menghadiri MUKBES sebanyak-banyaknya tiga orang termasuk seorang pimpinan KSH KORDA;
6. Peninjau dapat menghadiri MUKBES dengan persetujuan Panitia MUKBES;
7. Susunan Panitia MUKBES ditentukan oleh Pengurus Induk dan Dewan Guru.
Bagian Kedua
MUSYAWARAH KELUARGA BESAR
ISTIMEWA/LUAR BIASA
Pasal 24
1. Musyawarah Keluarga Besar Istimewa/Luar Biasa adalah sebagaimana disebut dalam pasal 13 ayat 5 Anggaran Dasar;
2. Dalam
keadaan yang sangat memaksa, Musyawarah Keluarga Besar Istimewa selain
yang disebut pada ayat 1 juga dapat dilangsungkan atas permintaan
Pengurus Induk atau Dewan Guru;
3. Pengambilan keputusan pada azasnya diusahakan sejauh mungkin dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.
BAB X
KEPENGURUSAN INKADO
Bagian Kesatu
Pengurus Induk INKADO
Pasal 25
1. Pengurus Induk INKADO adalah mereka yang dimaksud dalam pasal 14 Anggaran Dasar;
2. Pengurus Induk dikukuhkan oleh PB FORKI dengan persetujuan Dewan Guru INKADO terkecuali Dewan Guru INKADO menentukan lain;
3. Susunan Pengurus Induk INKADO adalah sebagaimana dimaksud dalam padal 14 ayat 2 Anggaran Dasar;
4. Pengurus Induk berkedudukan di Ibu Kota Negara sesuai dengan yang dimaksud dalam pasal 2 Anggaran Dasar;
5. Pengurus Induk dipilih dan diangkat oleh MUKBES INKADO;
6. Surat-surat
yang dikeluarkan oleh Pengurus Induk harus ditandatangani oleh Ketua
Umum atau oleh Ketua Bidang lainnya sesuai dengan hal pokok surat,
dan/atau Sekretaris Jenderal;
7. Rapat Pengurus Induk diselenggarakan sewaktu-waktu dan sekurang-kurangnya sekali dalam tiga bulan.
T U G A S
Pasal 26
1. Tugas Pokok Pengurus Induk INKADO adalah :
a. Melaksanakan keputusan MUKBES INKADO dan memimpin kegiatan INKADO;
b. Melaksanakan usaha pembinaan Anggota INKADO;
c. Menyusun dan melaksanakan program mengenai hal yang dimaksud dalam huruf a dan b;
d. Memberikan laporan kepada MUKBES INKADO tentang segala kegiatan;
e. Mengangkat dan memberhentikan Pengurus KORDA INKADO;
f. Memberikan petunjuk kepada Pengurus KORDA INKADO tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan INKADO;
g. Mengadakan
hubungan, konsultasi dan kerja sama dengan instansi/lembaga dan badan
lain yang dipandang perlu dalam rangka usaha mencapai tujuan INKADO;
h. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Pengurus KORDA INKADO;
2. Tugas Ketua Umum Pengurus Induk INKADO, adalah
a. Memimpin kegiatan Pengurus Induk INKADO;
b. Mengatur pembagian tugas antara para Ketua, Sekretaris Jenderal, dan Anggota Pengurus Induk lainnya;
c. Mewakili INKADO keluar dan kedalam.
3. Tugas para Ketua Bidang adalah,
a. Membantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugasnya;
b. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua Umum;
4. Tugas Sekretaris Jenderal adalah,
a. Memimpin kegiatan Sekretariat Jenderal;
b. Melaksanakan tugas yang diberikan Ketua Umum;
5. Tugas Anggota Pengurus lainnya adalah,
a. Memberikan
pendapat dan saran yang dipandang perlu kepada Ketua Umum/Ketua Bidang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan INKADO;
b. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua Umum/Ketua Bidang.
Pasal 27
Pengurus Induk INKADO bertanggungjawab kepada MUKBES INKADO.
Bagian Kedua
Pengurus KORDA INKADO
Pasal 28
1. Susunan Pengurus KORDA INKADO, minimal terdiri dari:
a. Seorang Ketua
b. Beberapa orang Wakil Ketua
c. Seorang Sekretaris
d. Seorang Bendahara
e. Seorang Komisi Tekhnik
f. Seksi-seksi
2. Pengurus
KORDA INKADO dipilih oleh dan dari Anggota INKADO ditingkat Propinsi
atau yang dianggap sederajat dalam suatu Musyawarah Daerah (MUSDA) yang
pengangkatan dan pemberhentiannya dilakukan oleh Pengurus Induk INKADO;
3. Pengurus
KORDA dapat diambil/diangkat bukan dari Anggota INKADO tetapi dari
luar, yaitu orang perseorangan atau pejabat setempat yang secara ikhlas
dengan itikad baik ingin membina, memajukan dan mengembangkan organisasi
Perguruan INKADO, sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.
Tugas Pokok
Pasal 29
1. Tugas pokok pengurus KORDA INKADO adalah,
a. Melaksanakan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Pengurus Induk INKADO;
b. Melaksanakan usaha pembinaan anggotanya;
c. Memberikan
laporan secara berkala atau sewaktu-waktu kepada Pengurus Induk dan
Ketua Dewan Guru tentang segala kegiatan yang sudah dan akan
dilaksanakan;
d. Mengangkat dan memberhentikan Pengurus Cabang INKADO dilingkungan daerahnya;
e. Memberikan
petunjuk dan pengarahan kepada Pengurus Cabang INKADO tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan organisasi perguruan;
f. Mengadakan hubungan dengan instansi/lembaga atau badan lain yang berada di ruang lingkup daerahnya yang dipandang perlu dalam rangka usaha mencapai tujuan INKADO;
g. Menyelenggarakan
latihan bersama secara berkala bagi seluruh Anggota INKADO yang berada
di daerah wewenang KORDA yang bersangkutan guna keseragaman tekhnik-tekhnik dasar Karate-Do;
h. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Pengurus Cabang.
2. Tugas Ketua KORDA adalah,
a. Memimpin kegiatan Pengurus KORDA;
b. Mengatur pembagian tugas antara Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota pengurus lainnya;
c. Mewakili KORDA INKADO ke luar dan ke dalam;
3. Tugas Wakil Ketua KORDA adalah,
a. Membantu Ketua dalam melaksanakan tugasnya;
b. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua;
4. Tugas Sekretaris KORDA adalah,
a. Memimpin kegiatan Sekretariat;
b. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua;
5. Tugas Anggota Pengurus adalah,
a. Memberikan
pendapat dan saran yang dipandang perlu kepada Ketua tentang
langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan INKADO;
b. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua.
Pasal 30
KORDA INKADO bertanggung jawab kepada Induk dan Dewan Guru.
Bagian Ketiga
Pengurus Cabang
Pasal 31
1. Susunan Pengurus Cabang INKADO minimal terdiri dari,
a. Seorang Ketua;
b. Seorang Wakil Ketua;
c. Seorang Sekretaris;
d. Seorang Bendahara;
e. Seorang Pengawas Tekhnik;
f. Seksi-seksi.
2. Pengurus
Cabang INKADO dipilih oleh dan dari anggota INKADO di tingkat Kabupaten
atau yang dianggap sederajat dalam Musyawarah Cabang yang pengangkatan
dan pemberhentiannya dilakukan oleh Pengurus KORDA yang bersangkutan;
3. Pengurus
Cabang dapat diambil/diangkat bukan dari anggota INKADO tetapi orang
perorangan atau pejabat setempat yang secara tulus ikhlas dengan itikad
baik ingin membina dan mengembangkan organisasi perguruan INKADO, sesuai
dengan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga.
Tugas Pokok
Pasal 32
1. Tugas pokok Cabang INKADO adalah,
a. Melaksanakan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh KORDA INKADO yang bersangkutan;
b. Melaksanakan usaha pembinaan anggota;
c. Memberikan
laporan secara berkala atau sewaktu-waktu kepada KORDA yang
bersangkutan serta tembusannya dikirimkan kepada Induk dan Dewan Guru
tentang segala kegiatan yang sudah dan akan dilaksanakan;
d. Mengangkat dan memberhentikan pengurus Ranting INKADO;
e. Memberikan petunjuk dan pengarahan kepada Ranting INKADO tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan INKADO;
f. Mengadakan hubungan, dan kerja sama dengan instansi/lembaga atau badan lain yang berada di ruang lingkup wilayahnya, yang dipandang perlu dalam rangka usaha mencapai tujuan INKADO;
g. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengurus Ranting.
2. Tugas Ketua Cabang INKADO adalah,
a. Memimpin kegiatan Cabang;
b. Mengatur pembagian tugas antara Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota pengurus lainnya;
3. Tugas Wakil Ketua Cabang adalah,
a. Membantu Ketua dalam melaksanakan tugasnya;
b. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua;
4. Tugas Sekretaris Cabang adalah,
a. Memimpin kegiatan sekretariat;
b. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua;
5. Tugas Anggota Pengurus adalah,
a. Memberikan
pendapat dan saran yang dipandang perlu kepada Ketua tentang
langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan INKADO;
b. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua.
Pasal 33
Cabang INKADO bertanggung jawab kepada KORDA INKADO yang bersangkutan.
Bagian Keempat
Pengurus Ranting
Pasal 34
1. Susunan Pengurus Ranting INKADO, sekurang-kurangnya terdiri dari,
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bendahara;
d. Pelatih Utama/Pelatih;
e. Seksi-seksi.
2. Pengurus
Ranting dipilih oleh dan dari anggota INKADO ditingkat kecamatan atau
yang dianggap sederajat yang pengangkatan dan pemberhentiannya dilakukan
oleh Pengurus Cabang INKADO yang bersangkutan;
3. Pengurus Ranting dapat diangkat bukan dari Anggota INKADO tetapi orang perorangan atau pejabat setempat yang secara tulus ikhlas dengan itikad baik ingin memajukan dan mengembangkan organisasi perguruan INKADO;
4. Pengurus
Ranting yang dimaksud dalam ayat 2, Cabang yang bersangkutan harus
memperhatikan dengan seksama pendapat yang hidup di lingkungan anggota
Ranting yang bersangkutan;
5. Pengurus
Ranting dapat berhubungan langsung dengan KORDA yang bersangkutan atas
sepengetahuan dari Cabang INKADO yang bersangkutan.
Tugas Pokok
Pasal 35
1. Tugas Pokok Ranting INKADO adalah,
a. Melaksanakan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Cabang INKADO yang bersangkutan;
b. Melakukan usaha pembinaan anggota;
c. Memberikan
laporan secara berkala atau sewaktu-waktu kepada Cabang yang
bersangkutan serta tembusannya dikirimkan kepada KORDA yang bersangkutan
dan Pengurus KSH KORDA yang bersangkutan tentang segala kegiatan yang
sudah dan akan dilaksanakan;
2. Tugas Ketua Ranting adalah,
a. Memimpin kegiatan Ranting;
b. Mengatur Pembagian tugas, Sekretaris dan anggota pengurus lainnya;
c. Mewakili Ranting INKADO ke luar dan ke dalam;
3. Tugas Pengurus lainnya adalah,
a. Memberikan
pendapat dan saran yang dipandang perlu kepada Ketua tentanag
langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan INKADO;
b. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua.
Pasal 36
Ranting INKADO bertanggungjawab kepada Cabang INKADO.
BAB XI
Pengakuan dan Pengesahan
Pasal 37
1. Pengakuan dan pengesahan suatu KORDA INKADO dilakukan oleh Induk INKADO bersama Dewan Guru, yang dituangkan dalam suatu piagam;
2. Pengakuan dan pengesahan suatu KORDA dinyatakan sah apabila paling sedikit telah mempunyai tiga Ranting di wilayah kekuasaannya;
3. Pengakuan dan pengesahan suatu Cabang dilakukan oleh KORDA;
4. Pengakuan dan pengesahan Ranting dilakukan oleh Cabang;
5. Dalam keadaan khusus, Induk dapat membentuk Pengurus KORDA Sementara dan Pengurus Cabang dapat membentuk Pengurus Ranting Sementara.
BAB XII
Pemilihan Pengurus
Pasal 38
1. Pemilihan Pengurus Induk INKADO diusahakan sejauh mungkin dengan musyawarah untuk mufakat, sehingga merupakan putusan bulat;
2. Apabila keputusan secara bulat tidak tercapai, pemilihan itu dilakukan dengan cara putusan berdasarkan suara terbanyak.
Syarat dan Masa Jabatan
Pasal 39
1. Syarat dapat dipilih dan diangkat menjadi Pengurus INKADO adalah,
a. Warga Negara Indonesia;
b. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. Menghayati dan mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
d. Setia kepada Pemerintah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
e. Mematuhi, mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta segala keputusan pengurus Induk/Dewan Guru;
f. Menjunjung tinggi dan mengamalkan kode etik INKADO;
g. Tidak
pernah terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam setiap
kegiatan yang menghianati Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945;
h. Tidak
sedang menjalani pidana berdasarkan putusan pengadilan yang tidak dapat
diubah lagi karena tindak pidana yang diancam pidana sekurang-kurangnya
lima tahun;
i. Tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya.
2. Masa jabatan Pengurus INKADO di semua tingkat adalah 5 (lima) tahun;
3. Setelah masa jabatan selesai dapat dicalonkan dan dipilih kembali.
BAB XIII
DEWAN GURU
Pasal 40
Syarat untuk menjadi Anggota Dewan Guru adalah,
1. Ketentuan yang tercantum pada pasal 39 ayat 1 huruf a sampai dengan huruf i;
2. Karateka yang telah menyandang SAN-DAN ke atas;
3. Mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap perguruan;
4. Menguasai ilmu Karate, baik tekhnik maupun teori dan mampu mengajarkannya;
5. Syarat-syarat lainnya secara khusus ditentukan oleh Dewan Guru periode sebelumnya;
6. Untuk menentukan Anggota Dewan Guru diusulkan melalui pengurus KSH dan diputuskan oleh Dewan Guru
7. Susunan Keanggotaan Dewan Guru sebanyak 9 Anggota ditetapkan Mukbes;
BAB XIV
MAJELIS ILMU KARATE INDONESIA
Tugas
Pasal 41
Tugas dan wewenang MIKI, adalah :
1. Membantu
Ketua Dewan Guru dan Pimpinan Induk INKADO dalam melaksanakan
kebijaksanaan bidang tekhnik Karate INKADO dan membantu penggodogan
pelbagai masalah perguruan INKADO secara keseluruhan dalam jangka pendek
dan panjang;
2. Menyusun ranking Sabuk Hitam;
3. Menentukan pejabat Komisi Tekhnik;
4. Menyusun kurikulum pendidikan perkaratean dan bahan-bahan ujian;
5. Mengadakan Pusat Latihan Praktis Karate/diskusi-diskusi antara Sabuk Coklat dengan Sabuk Hitam INKADO;
6. Menyelenggarakan penelitian/pengembangan;
7. Mempersiapkan bahan-bahan untuk melengkapi MUKBES INKADO mengenai:
a. Sejarah Karate;
b. Struktur organisasi;
c. Sistem Administrasi;
d. Bentuk dan Methode Tekhnik latihan Karate;
e. Sistem Pembinaan;
BAB XV
RAPAT-RAPAT
Tata Cara Rapat
Pasal 42
1. Sebelum menghadiri rapat, setiap anggota/peserta menandatangani daftar hadir;
2. Untuk para undangan disediakan daftar hadir tersendiri;
Pasal 43
1. Apabila pada waktu yang telah ditentukan untuk membuka rapat, daftar hadir telah ditandatangani oleh lebih dari separuh jumlah anggota rapat, maka Ketua Rapat membuka rapat;
2. Apabila pada waktu yang telah ditentukan untuk membuka rapat, ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) belum terpenuhi, maka Ketua Rapat menunda rapat tersebut paling lama enam puluh menit;
3. Apabila pada akhir waktu penundaan, ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 belum juga dipenuhi, maka Ketua Rapat dapat membuka rapat;
4. Rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dapat mengambil keputusan sebagaimana di atur dalam BAB XVI.
Pasal 44
1. Setelah
rapat dibuka, Ketua Rapat dapat meminta kepada Sekretaris Rapat agar
memberitahukan kepada rapat mengenai surat masuk dan surat keluar yang
dipandang perlu;
2. Setiap rapat harus dibuatkan notulen.
Pasal 45
1. Setelah semua acara yang ditetapkan selesai dibicarakan, maka Ketua Rapat menutup rapat;
2. Apabila
acara yang ditetapkan untuk suatu rapat belum terselesaikan, sedangkan
waktu rapat telah habis, maka Ketua Rapat menunda penyelesaian acara
tersebut untuk dibicarakan dalam rapat berikutnya atau meneruskan
penyelesaian acara tersebut atas persetujuan rapat;
3. Sebelum menutup rapat, Ketua Rapat mengemukakan pokok-pokok keputusan dan/atau kesimpulan yang dihasilkan oleh rapat.
Pasal 46
Rapat pengurus INKADO di semua tingkat diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan.
Pasal 47
Apabila
Ketua berhalangan untuk memimpin rapat, maka rapat dipimpin oleh salah
seorang Wakil Ketua dan apabila Ketua dan Wakil Ketua berhalangan, maka
rapat dipimpin oleh Sekretaris atau Anggota Pengurus Senior baik usia
maupun tingkat kemampuannya.
BAB XVI
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Bagian Kesatu
Ketentuan Umum
Pasal 48
1. Pengambilan keputusan adalah proses penyelesaian terakhir suatu masalah yang dibicarakan dalam rapat;
2. Pengambilan keputusan dalam rapat pada azasnya diusahakan sejauh mungkin dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat;
3. Apabila
cara pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 tidak
mungkin lagi, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
Pasal 49
1. Semua jenis rapat INKADO dapat mengambil keputusan;
2. Keputusan rapat berupa persetujuan atau penolakan.
Pasal 50
1. Setiap
rapat INKADO untuk dapat mengambil keputusan berdasarkan mufakat
memerlukan kuorum sebagaimana dimaksud dalam pasal 53, dan untuk dapat
mengambil keputusan berdasarkan suara terbanyak memerlukan kuorum
sebagaimana dimaksud dalam pasal 56 ayat 1 huruf a;
2. Apabila
kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tidak tercapai, maka rapat
ditunda sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali dengan tenggang waktu
masing-masing sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) menit.
Pasal 51
Setiap
keputusan rapat, baik berdasarkan mufakat maupun berdasarkan suara
terbanyak harus diterima dan mengikat semua fihak yang bersangkutan
serta dilaksanakan dengan kesungguhan hati, kejujuran dan
bertanggungjawab.
Bagian Kedua
Keputusan berdasarkan Mufakat
Pasal 52
Hakekat
musyawarah untuk mufakat adalah suatu cara pelaksanaan Demokrasi
Pancasila yaitu suatu cara khas yang bersumber pada inti paham
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan untuk merumuskan dan/atau memutuskan sesuatu
hal berdasarkan kehendak rakyat, itikad baik, pikiran sehat, kejujuran
dan penuh rasa tanggung jawab demi persatuan dan kesatuan bangsa serta
kepentingan rakyat.
Pasal 53
Keputusan
berdasarkan mufakat adalah sah, apabila dapat rapat yang daftar
hadirnya telah ditandatangani oleh lebih dari separuh jumlah peserta
rapat dan dihadiri oleh semua peserta rapat.
Pasal 54
1. Pengambilan
keputusan berdasarkan mufakat dilakukan setelah kepada para peserta
yang hadir diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat serta saran,
yang kemudian dipandang cukup untuk diterima oleh rapat sebagai
sumbangan pendapat dan pikiran bagi penyelesaian masalah yang sedang
dimusyawarahkan;
2. Untuk
dapat mengambil keputusan sebagai dimaksud dalam ayat 1, Ketua Rapat
atau Panitia yang ditunjuk untuk itu menyiapkan rancangan keputusan yang
mencerminkan pendapat dalam rapat.
Bagian Ketiga
Keputusan berdasarkan suara terbanyak
Pasal 55
Keputusan
berdasarkan suara terbanyak diambil, apabila keputusan berdasarkan
mufakat sudah tidak mungkin dicapai, karena adanya pendirian dalam rapat
dari sebagian peserta rapat yang tidak dapat dipertemukan lagi dengan
pendirian peserta rapat lainnya, atau karena faktor waktu yang sudah
sangat mendesak.
Pasal 56
1. Keputusan berdasarkan suara terbanyak adalah sah, apabila,
a. Diambil dalam rapat yang daftar hadirnya telah diatandatangani oleh lebih dari separoh jumlah peserta rapat (kuorum);
b. Disetujui oleh lebih dari separoh jumlah peserta rapat yang menandatangani daftar hadir.
2. Pemberian suara untuk menyatakan setuju, menolak atau tidak menyatakan pilihan (abstain) dilakukan oleh para peserta rapat yang hadir dengan cara lisan, mengangkat tangan, berdiri atau tertulis;
3. Penghitungan
suara dilakukan dengan menghitung secara langsung tiap-tiap peserta
rapat, kecuali dalam hal pemungutan secara rahasia.
BAB XVII
KEUANGAN
Uang Pangkal dan Iuran Bulanan
Pasal 57
1. Permintaan
untuk diterima menjadi anggota disertai dengan pembayaran uang pangkal
yang jumlahnya ditentukan oleh Pengurus Setempat sesuai kondisi
setempat;
2. Tiap-tiap anggota harus membayar Iuran sebesar minimal Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah) setiap bulannya;
3. Uang
iuran dan uang pangkal dipergunakan bagi pemeliharaan dan kelangsungan
hidup dan mengembangkan organisasi dengan pembagian sebagai berikut :
a. Untuk Ranting 50 %;
b. Untuk Cabang 15 %:
c. Untuk Korda 25 %;
d. Untuk Induk 10 %;
Uang Ujian Kyu
Pasal 58
1. Untuk ujian kenaikan tingkat setiap peserta dikenakan biaya sebagai berikut,
a. Putih Rp 10.000,00;
b. Kuning Rp 15.000,00;
c. Hijau Rp 20.000,00;
d. Biru Rp 25.000,00;
e. Coklat Rp 30.000,00
2. Uang ujian kenaikan tingkat Kyu ini setelah dikurangi biaya penyelenggaraan dipergunakan untuk :
a. Team Penguji 50%
b. KORDA 50 %
Uang Ujian DAN
Pasal 59
Ketentuan jumlah dan penggunaan uang ujian DAN ditetapkan oleh Dewan Guru.
PERBENDAHARAAN
Sumbangan, Pengaturan Penggunaan Keuangan
Pasal 60
1. Sumbangan
dari Badan/Lembaga/Instansi/Perorangan termasuk sumbangan dan usaha
dari luar negeri dengan maksud untuk membantu mewujudkan azas dan tujuan
Perguruan INKADO dapat diterima asalkan tidak mengikat;
2. Pengaturan administrasi/perbendaharaan dan materiil harus didasarkan pada prinsip open management.
3. Penggunaan sumbangan/subsidi diatur pemanfaatannya oleh Pengurus dengan memperhatikan kepentingan Perguruan.
BAB XVIII
PEMBUBARAN
Pasal 61
Apabila terjadi pembubaran organisasi melalui MUKBES yang khusus diadakan untuk itu, Pengurus INDUK menetapkan dibentuknya suatu Panitia Khusus
yang bertugas melaksanakan inventarisasi serta perhitungan kekayaan
organisasi, yang kemudian hasilnya diserahkan kepada Lembaga/Badan yang
ditunjuk oleh MUKBES sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 62
1. Hal-hal yang belum diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan pengaturannya oleh Pengurus Induk dan Dewan Guru;
2. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 6 April 2006
MUSYAWARAH KELUARGA BESAR INKADO KE-VI
Ketua,
ttd
G.A. Pesik
Karate-Do DAN VII
Wakil Ketua,
ttd
Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME
KORDA Sumatera Utara
Sekretaris,ttd
Gayus Manupapami, SE
KORDA Papua(Sumber : http://ad-art-inkado.blogspot.com/ )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar